Rahasia Hati (Part 1)

Minggu, 14 Juli 2013

Ashilla Zahrantiara. Gadis dengan tutur kata sopan, yang selalu menjaga kata-katanya agar tidak menyakiti hati orang lain. Cenderung suka menyendiri, dan terlalu rajin memasang fake smile.

Mempunyai sahabat baik sejak SMP bernama; Alvin Jonathan Sindhunata dan Sivia Azizah. Alvin adalah seorang photographer, selalu membawa kamera kemana-mana. Sementara Sivia adalah modelnya.

Gadis ini telah lama terjebak dalam permainan hatinya sendiri. Dengan siklus yang sama, membuatnya harus siap dengan segala konsekuensi. Tanpa berani mengungkapkan, tanpa berani berkata-kata, sebab takut akan merubah segalanya. Bersahabat selama lebih dari 3 tahun tidak akan dihancurkannya karena keegoisan. Ia harus bisa menekan seluruh perasaannya.

Karena Shilla tahu, pasti akan ada jalan untuk kisahnya. Karena akan selalu ada harapan yang terpanjat dari setiap doanya. Karena akan selalu ada kata, ‘terkabul’, dalam doa-doa yang setiap manusia panjatkan pada Tuhan-nya.

Yang Tak Pernah Terucap

Kamis, 04 Juli 2013

Eventhough the rainbow has gone
And the rain comes swept away the fun
My love will never fade away
It will remain, day by day…


***

Kalau aku boleh jujur, boleh aku bilang kalau aku masih sayang kamu? Tapi bahkan orang buta, orang tolol bahkan diriku sendiri tahu kalau itu nggak akan mengubah apapun. Kita masih akan tetap sama. Kembali pada dasarnya, dua anak adam dan hawa yang tidak saling mengenal. Dua anak manusia yang sama-sama mempunyai kenangan. Salah satunya tetap berpegang teguh pada kenangan itu, sementara yang lainnya memilih untuk melupakan dan melanjutkan hidupnya dengan tenang.

Aku iri padamu, yang bisa melanjutkan kisah cinta dan hidup dengan tenang. Selayaknya pemuda yang baru saja jatuh cinta, tanpa kenangan dibaliknya. Sementara aku, tetap saja menoleh pada saat-saat dahulu. Saat kita masih bersama.

Bukan. Aku tidak mengharapkan kita kembali menjalin hubungan. Aku sudah membuang jauh-jauh harapan itu. Yang aku maksud dengan kebersamaan adalah; aku ingin kita kembali menjadi teman. Sahabat. Aku rindu saat kita bisa mengobrol dengan seru dan santai tanpa rasa canggung. Aku rindu saat aku dengan bebas memainkan rambutmu, atau mencubiti pipimu dengan gemas tanpa perlawanan darimu.

Aku tahu. Sejak awal akulah yang salah. Dan aku tahu suatu saat kau akan merasakan jenuh. Tapi, semua yang aku lakukan hanyalah karena kita sama-sama tidak mengerti caranya menjalani cinta dengan benar. Kita berdua terbelenggu dalam satu kelas dengan kenangan yang sama. Aku begitu mengetahui dirimu, begitu juga kau. Kita sama-sama bisa mengawasi dari jarak dekat karena jarak kita yang hanya dipisahkan oleh beberapa jengkal dari meja.

Kita bertemu setiap detik. Sama-sama bisa melihat satu sama lain tanpa batas waktu, jam istirahat atau jam sholat dzuhur.

Dan aku sangat menyayangimu. Seperti layaknya kita dulu. Sebagai sahabat, teman sekelas, teman curhat, dan apalah namanya.

Mungkin aku selalu berkata bahwa; kata 'Seandainya' adalah suatu harapan kosong. Tidak ada artinya. Tetapi aku senang berandai-andai. Aku senang mengucapkan kata 'Seandainya'.

Seandainya, kamu tidak mengatakan cinta padaku.
Seandainya, kita hanya sebatas teman hingga sekarang.
Seandainya, kita tidak berada dalam kelas yang sama selama 3 tahun berturur-turut.
Seandainya, aku tidak pernah memaksamu untuk menembakku.
Seandainya, kamu tidak menyatakan cinta. Padaku.
Seandainya, kita tidak pernah berpacaran.
Seandainya, aku tidak berpaling darimu karena jenuh.
Seandainya, kau masih mau mengerti diriku.

Dan semuanya hanyalah 'Seandainya'. Harapan kosong. Sama sepertiku yang mengharapkanmu. Harapan kosong. Semu.

Maaf, karena aku tidak bisa membuatmu bahagia. Maaf atas segala maaf yang tak pernah terucap. Maaf atas segala waktu yang terbuang sia-sia. Maaf atas 2 bulan yang menyakitkan.

Enggar,
Maaf, aku nggak pernah bisa jadi seperti yang kamu minta…
Juga karena selama ini aku egois…
Dan karena aku tak bisa mengerti dirimu,
Lalu kembali padamu…

Maaf, karena semua itu telah membuatmu sedih…
Kalau saja aku bisa, rasanya ingin aku mengubah semua
Kembali ke hari-hari kita yang dulu,
Walau aku tahu itu nggak mungkin terjadi…

Tapi hanya untuk kamu tahu
Aku akan selalu sayang sama kamu
Nggak peduli kita udah nggak bersama lagi
Atau pelangi menghilang dan hujan datang menggantikan
Aku masih akan selalu ada…

With all my love and apology,
Lysa, 050612 <3
 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS