Indonesia, negeri yang selalu berbeda pendapat. Negeri
yang nggak mau banget ketinggalan jaman. Negeri yang begitu mendamba-dambakan
gadget. Negeri yang banyaknya artis, atau lebih tepatnya orang-orang yang
kebelet ngartis. Sampe ada aja yang namanya ‘Artis Soundcloud’, ‘Artis
Twitter’, ‘Celeb Tweet’, dan lain sebagainya.
Permasalahannya, gue heran aja sama orang-orang ini.
Semuanya ngebikin ‘nelengin kepala’, alias heran.
Ya, contohnya aja Twitter.
Orang-orang Indonesia seneng banget kan nge-judge para
koruptor, nge-judge para pemerintah? Bilangnya pemerintah tuh malu-maluin
Negara. Oke gini aja. Toh manusia-manusianya juga malu-maluin Negara sendiri
kok. contohnya bikin Trend Topic gak jelas kayak dulu,
“ReplaceTitleSongWithBeha’, atau apa lah semacam itu da nada lagi yang lebih
parah. Emangnya yang kayak gitu nggak menjatuhkan Negara Indonesia?
Okelah, Koruptornya lebih parah. Pemerintahnya semua
kotor. Kalaupun ada yang nggak kotor, paling cuma HOAX. Ujung-ujungnya juga
ikutan kotor.
Jaman sekarang masih ada yang nggak doyan duit?
Contoh paling memalukan dan bikin saya marah adalah
soal UN. Pemerintah ini super bikin saya kesel soal UN 2013 ini. Kenapa sih
pemerintah selalu membuat sesuatu yang mudah menjadi sulit? 20 Paket dengan
waktu 3 bulan pembuatan. Jadinya apa? tukangkorupsi gitu kok dipercaya buat
ngurus UN. Anggaran Negara yang milyaran rupiah dimakan. Dibilang nyari
percetakan yang bagus. Mana bagus?
Pemerintah ini nggak merasakan susahnya, tegangnya.
Dikata kertas jawaban disuruh dirobek enak kali? Dikata kertasnya nggak tipis
apa? Nah, masalah kertas ini yang bikin murid-murid jadi DOWN. Apa banget
kertas tipisnya kayak kertas bungkus gorengan. Itu dana milyaran buat apa?
Belum lagi soal. 20 paket, oh aja. Disuruh nulis ‘Saya
mengerjakan ujian dengan jujur’. Hell-oooooooo… kami jujur. Lalu bagaimana
dengan pemerintahnya sendiri? pernah liat iklan pepsodent? Anak selalu
mengikuti apa yang orang dewasa lakukan. Jadi sebaiknya para pemerintah berkaca
diri, apakah Anda-Anda sudah baik? Apa patut dicontoh?
Dan setiap manusia juga butuh contoh untuk mengerti.
Seperti Nabi Muhammad atau nabi-nabi yang lain. Seperti kalau mengerjakan
MATEMATIKA. Pasti perlu contoh agar kita mengerti.
Oke balik ke masalah UN. Waktu itu, menteri pendidikan
sendiri yang bilang, “SAYA TIAP HARI MANDORIN DARI PAGI SAMPAI MALAM. SAYA JUGA
NGGAK LEHA-LEHA.” Aduh boleh ketawa nggak? Bagi orang terpelajar, perkataan itu
sungguh salah. Kenapa kalau Beliau mandorin dari pagi sampai malam, saat
percetakan kertas dimulai kok nggak di-stop? Padahal hasilnya kertas sangat
tipis. Harusnya dari pertama kali dicetak kertas tersebut sudah harus digugat.
Tapi ada lagi yang membuat saya lebih ‘mengerutkan
kening’ atas perbedaan pendapat di dalam Negara ini.
Change topic. Nggak berubah juga, sih. Ini masih
tentang sekolah.
Pernah saya suatu hari on twitter. Lalu ada yang
bilang, ‘nggak suka sekolah’, dan ‘di sekolah kita nggak dapat apa-apa’. jadi
wasting time aja?
Nah, ini. Rasanya pengen ketawa kenceng-kenceng. Loh,
kalo Anda nggak suka sekolah dan menganggap sekolah itu wasting time, kenapa
nggak berhenti sekolah aja? Langsung aja kerja. Toh nyatanya juga sekarang
kerja butuh ijazah kan? Kecuali artis atau yaaa… pokoknya pekerja seni, lah.
Dan..sekolah nggak dapat apa-apa? oke gini, deh.
sekarang sebagian besar teman kalian berasal darimana? Sekolah kan? Lagipula,
sekolah itu bukan hanya tempat untuk belajar materi-materi yang memusingkan,
atau tidak sesuai passion. Tapi sekolah juga tempat untuk pembentukkan
karakter, budi pekerti. Supaya kita mengerti arti yang namanya
hormat-menghormati. Supaya kita bagian dari orang-orang yang ‘terpelajar’.
Kalau nggak ada sekolah, pasti tawuran dimana-mana, pasti kelaparan
dimana-mana, pasti banyak perampokan, dan kejahatan lainnya. Mau lihat
kenyataannya? Silakan menikmati dunia luar. Lihat orang-orang yang tinggal di
kolong jembatan.
Orang-orang yang kekurangan selalu ingin sekolah.
Karena apa? karena mereka ingin mengerti bagaimana caranya usaha. Agar mereka
bisa bekerja dengan layak dan mendapatkan uang yang cukup. Tapi kalian yang
bisa sekolah dengan layak, kenapa menginginkan untuk berhenti sekolah?
Pergaulan pertama sebagian besar berasal dari sekolah.
Kenangan. Persahabat. Cinta. Teenagers problem. Rata-rata berasal dari sekolah.
Tanpa sekolah, pergaulan tidak akan sebegitu luasnya.
Sekolah itu penting. Dengan sekolah kita belajar dengan
banyak. Kalau nggak ada sekolah, mana bisa kita ngerti sejarah, PKN,
matematika, bahasa Indonesia, bahasa Inggris. Mana bisa kita kepikiran untuk
belajar begitu? Karena mungkin itu bukan passion kita. Dengan sekolah, kita
mengerti hal yang nggak kita juga inginkan untuk mengerti. Karena setiap ilmu
adalah berkah. Dan keberkahan itu pastilah akan berguna dan berbuah sesuatu.
Ada beberapa orang yang bilang, setelah lulus nggak ada
pelajaran sekolah yang berguna di kehidupan. Menurut saya ini nggak salah. Ini
adalah sebuah pendapat. Semua pendapat nggak ada yang salah. Dan saya hanya
mengutarakan pendapat saya sendiri.
Misalkan kita sudah berkeluarga, atau sudah bekerja.
Matematika digunakan untuk menghitung uang. Misalkan kita bekerja sebagai
tukang jualan, kalau kita nggak bisa menghitung pastilah kita tidak akan sukses
dan gampang ditipu orang. PKN. Menurut sebagian orang nggak penting karena kita
bukan politikus. Tapi di dalam pasal-pasal tersebut sebenarnya adalah sebuah
pembentukkan norma. Kalau kita tidak belajar pasal-pasal tersebut, kita pasti
akan melakukan tindakan kejahatan yang melanggar pasal-pasal tersebut dan
dikenakan tuduhan lalu dimasukkan ke dalam penjara.
Sejarah. Menurut teman-teman saya di twitter, untuk apa
sih sejarah diulang lagi? Itu udah masa lalu~ haha. Saya tahu itu hanya
lelucon. Tapi tentu ada beberapa yang menganggapnya serius. Sejarah… apa
salahnya sih, kita belajar perjuangan-perjuangan para pahlawan? Mereka bilang
sudah merdeka. Memang. Karena dengan mempelajarinya, kita berarti menghargai
dan ikut memperjuangkan Negara ini. Buktinya, Negara ini masih dijajah dengan
kebodohan. Dibodohi oleh Negara lain tanpa kita sadari.
IPA. Ada beberapa yang tidak mengerti tentang fisika.
Dan apa kegunaan rumus-rumus tersebut, kalau passion kita pun bukan untuk jadi
ilmuwan. Oke, terdengar konyol. Tapi itu sewaktu-waktu juga berguna di dalam
kehidupan. Misalnya untuk listrik. Kalau kita nggak belajar IPA, mana bisa kita
tahu kalau tubuh manusia adalah konduktor yang bisa menghantarkan listrik? Mana
kita tahu kalau air bisa membuat listrik konslet dan menyebabkan kebakaran?
Justru dengan ketidaktahuan seperti itu kita akan menjadi korban.
Ada lagi biologi. Yang mempelajari tentang
bagian-bagian tubuh manusia. Oh justru ini sangat penting sekali. Kecuali jika
di dalam dunia sihir. Tentu tidak ada pelajaran seperti ini. Dengan
mempelajarinya, kita juga belajar untuk merawat tubuh kita sendiri. supaya kita
bisa menikmati hari tua tanpa harus mati muda. Iya kan?
Atau Geografi. Yang mempelajari tentang batu-batuan,
endapan, bentuk bumi, atmosfer. Ini juga penting. Tidak tahukah kalian betapa
tuanya bumi saat ini? Bumi adalah suatu planet dalam galaksi bimasakti yang
menunjang kehidupan. Dan jika ada ilustrasinya, bumi sekarang sedang dalam masa
kritis. Dimana manusia itu sendiri yang menghancurkannya. Sama seperti sebuah
badan yang memiliki kanker. Manusia adalah kanker itu sendiri. rusaknya lapisan
ozon bukan karena badai matahari. tapi karena pembuangan udara dari AC dan
beberapa lainnya. Bagaimana dengan kehidupan tanah sekarang? Atau air? Sebagian
besar sudah tercemar karena ulah manusia sendiri. marilah sekarang KITA
BUDAYAKAN GO GREEN! UNTUK HARI TUA YANG INDAH DENGAN ANAK CUCU KITA.
Dan beberapa pelajaran lain yang juga sama pentingnya.
Jadi, banyak sekali yang kita dapatkan dari sekolah. Selain itu, sekolah
memotivasi kita untuk mendapat nilai yang memuaskan agar dapat membanggakan
orangtua. Benar kan?:) darimana lagi kita bisa membanggakan orangtua kalau
tidak dari sekolah? Dikira Einstein jenius karena apa? karena dia bersekolah.
Itulah yang memotivasinya untuk membuat penemuan-penemuan mutakhir yang
sekarang juga dikembangkan oleh ahli-ahli lainnya.
Bukankah seperti Allah bersabda, “Ada 3 hal yang bisa
membuatmu masuk surga. Yaitu; Anak yang selalu mendoakan orangtuanya, amal, dan
ILMU YANG BERMANFAAT.”
Jadi, gals. Mulai sekarang, jangan ada lagi keinginan
untuk berhenti sekolah. Atau pemikiran-pemikiran ‘unik’ tentang ‘kita tidak
dapat apa-apa di sekolah’. Karena pemikiran seperti itu hanya akan menghabiskan
waktumu. Pemikiran itu tidak lagi penting karena sekalipun kalian berusaha
membuktikannya, kalian toh mendapatkan banyak hal dari sekolah.
Nah, ini hanya pendapat saya, Gals. Saya rasa mungkin
banyak yang tidak setuju atau malah setuju bangggggeeeettt… everyone deserves
to give opinions right?