'Suara' Pelajar mengenai UN 2013

Kamis, 29 Agustus 2013


Indonesia, negeri yang selalu berbeda pendapat. Negeri yang nggak mau banget ketinggalan jaman. Negeri yang begitu mendamba-dambakan gadget. Negeri yang banyaknya artis, atau lebih tepatnya orang-orang yang kebelet ngartis. Sampe ada aja yang namanya ‘Artis Soundcloud’, ‘Artis Twitter’, ‘Celeb Tweet’, dan lain sebagainya.
Permasalahannya, gue heran aja sama orang-orang ini. Semuanya ngebikin ‘nelengin kepala’, alias heran.

Ya, contohnya aja Twitter.

Orang-orang Indonesia seneng banget kan nge-judge para koruptor, nge-judge para pemerintah? Bilangnya pemerintah tuh malu-maluin Negara. Oke gini aja. Toh manusia-manusianya juga malu-maluin Negara sendiri kok. contohnya bikin Trend Topic gak jelas kayak dulu, “ReplaceTitleSongWithBeha’, atau apa lah semacam itu da nada lagi yang lebih parah. Emangnya yang kayak gitu nggak menjatuhkan Negara Indonesia?

Okelah, Koruptornya lebih parah. Pemerintahnya semua kotor. Kalaupun ada yang nggak kotor, paling cuma HOAX. Ujung-ujungnya juga ikutan kotor.

Jaman sekarang masih ada yang nggak doyan duit?

Contoh paling memalukan dan bikin saya marah adalah soal UN. Pemerintah ini super bikin saya kesel soal UN 2013 ini. Kenapa sih pemerintah selalu membuat sesuatu yang mudah menjadi sulit? 20 Paket dengan waktu 3 bulan pembuatan. Jadinya apa? tukangkorupsi gitu kok dipercaya buat ngurus UN. Anggaran Negara yang milyaran rupiah dimakan. Dibilang nyari percetakan yang bagus. Mana bagus?

Pemerintah ini nggak merasakan susahnya, tegangnya. Dikata kertas jawaban disuruh dirobek enak kali? Dikata kertasnya nggak tipis apa? Nah, masalah kertas ini yang bikin murid-murid jadi DOWN. Apa banget kertas tipisnya kayak kertas bungkus gorengan. Itu dana milyaran buat apa?

Belum lagi soal. 20 paket, oh aja. Disuruh nulis ‘Saya mengerjakan ujian dengan jujur’. Hell-oooooooo… kami jujur. Lalu bagaimana dengan pemerintahnya sendiri? pernah liat iklan pepsodent? Anak selalu mengikuti apa yang orang dewasa lakukan. Jadi sebaiknya para pemerintah berkaca diri, apakah Anda-Anda sudah baik? Apa patut dicontoh?

Dan setiap manusia juga butuh contoh untuk mengerti. Seperti Nabi Muhammad atau nabi-nabi yang lain. Seperti kalau mengerjakan MATEMATIKA. Pasti perlu contoh agar kita mengerti.

Oke balik ke masalah UN. Waktu itu, menteri pendidikan sendiri yang bilang, “SAYA TIAP HARI MANDORIN DARI PAGI SAMPAI MALAM. SAYA JUGA NGGAK LEHA-LEHA.” Aduh boleh ketawa nggak? Bagi orang terpelajar, perkataan itu sungguh salah. Kenapa kalau Beliau mandorin dari pagi sampai malam, saat percetakan kertas dimulai kok nggak di-stop? Padahal hasilnya kertas sangat tipis. Harusnya dari pertama kali dicetak kertas tersebut sudah harus digugat.

Tapi ada lagi yang membuat saya lebih ‘mengerutkan kening’ atas perbedaan pendapat di dalam Negara ini.

Change topic. Nggak berubah juga, sih. Ini masih tentang sekolah.

Pernah saya suatu hari on twitter. Lalu ada yang bilang, ‘nggak suka sekolah’, dan ‘di sekolah kita nggak dapat apa-apa’. jadi wasting time aja?

Nah, ini. Rasanya pengen ketawa kenceng-kenceng. Loh, kalo Anda nggak suka sekolah dan menganggap sekolah itu wasting time, kenapa nggak berhenti sekolah aja? Langsung aja kerja. Toh nyatanya juga sekarang kerja butuh ijazah kan? Kecuali artis atau yaaa… pokoknya pekerja seni, lah.

Dan..sekolah nggak dapat apa-apa? oke gini, deh. sekarang sebagian besar teman kalian berasal darimana? Sekolah kan? Lagipula, sekolah itu bukan hanya tempat untuk belajar materi-materi yang memusingkan, atau tidak sesuai passion. Tapi sekolah juga tempat untuk pembentukkan karakter, budi pekerti. Supaya kita mengerti arti yang namanya hormat-menghormati. Supaya kita bagian dari orang-orang yang ‘terpelajar’. Kalau nggak ada sekolah, pasti tawuran dimana-mana, pasti kelaparan dimana-mana, pasti banyak perampokan, dan kejahatan lainnya. Mau lihat kenyataannya? Silakan menikmati dunia luar. Lihat orang-orang yang tinggal di kolong jembatan.

Orang-orang yang kekurangan selalu ingin sekolah. Karena apa? karena mereka ingin mengerti bagaimana caranya usaha. Agar mereka bisa bekerja dengan layak dan mendapatkan uang yang cukup. Tapi kalian yang bisa sekolah dengan layak, kenapa menginginkan untuk berhenti sekolah?

Pergaulan pertama sebagian besar berasal dari sekolah. Kenangan. Persahabat. Cinta. Teenagers problem. Rata-rata berasal dari sekolah. Tanpa sekolah, pergaulan tidak akan sebegitu luasnya.

Sekolah itu penting. Dengan sekolah kita belajar dengan banyak. Kalau nggak ada sekolah, mana bisa kita ngerti sejarah, PKN, matematika, bahasa Indonesia, bahasa Inggris. Mana bisa kita kepikiran untuk belajar begitu? Karena mungkin itu bukan passion kita. Dengan sekolah, kita mengerti hal yang nggak kita juga inginkan untuk mengerti. Karena setiap ilmu adalah berkah. Dan keberkahan itu pastilah akan berguna dan berbuah sesuatu.

Ada beberapa orang yang bilang, setelah lulus nggak ada pelajaran sekolah yang berguna di kehidupan. Menurut saya ini nggak salah. Ini adalah sebuah pendapat. Semua pendapat nggak ada yang salah. Dan saya hanya mengutarakan pendapat saya sendiri.

Misalkan kita sudah berkeluarga, atau sudah bekerja. Matematika digunakan untuk menghitung uang. Misalkan kita bekerja sebagai tukang jualan, kalau kita nggak bisa menghitung pastilah kita tidak akan sukses dan gampang ditipu orang. PKN. Menurut sebagian orang nggak penting karena kita bukan politikus. Tapi di dalam pasal-pasal tersebut sebenarnya adalah sebuah pembentukkan norma. Kalau kita tidak belajar pasal-pasal tersebut, kita pasti akan melakukan tindakan kejahatan yang melanggar pasal-pasal tersebut dan dikenakan tuduhan lalu dimasukkan ke dalam penjara.

Sejarah. Menurut teman-teman saya di twitter, untuk apa sih sejarah diulang lagi? Itu udah masa lalu~ haha. Saya tahu itu hanya lelucon. Tapi tentu ada beberapa yang menganggapnya serius. Sejarah… apa salahnya sih, kita belajar perjuangan-perjuangan para pahlawan? Mereka bilang sudah merdeka. Memang. Karena dengan mempelajarinya, kita berarti menghargai dan ikut memperjuangkan Negara ini. Buktinya, Negara ini masih dijajah dengan kebodohan. Dibodohi oleh Negara lain tanpa kita sadari.

IPA. Ada beberapa yang tidak mengerti tentang fisika. Dan apa kegunaan rumus-rumus tersebut, kalau passion kita pun bukan untuk jadi ilmuwan. Oke, terdengar konyol. Tapi itu sewaktu-waktu juga berguna di dalam kehidupan. Misalnya untuk listrik. Kalau kita nggak belajar IPA, mana bisa kita tahu kalau tubuh manusia adalah konduktor yang bisa menghantarkan listrik? Mana kita tahu kalau air bisa membuat listrik konslet dan menyebabkan kebakaran? Justru dengan ketidaktahuan seperti itu kita akan menjadi korban.

Ada lagi biologi. Yang mempelajari tentang bagian-bagian tubuh manusia. Oh justru ini sangat penting sekali. Kecuali jika di dalam dunia sihir. Tentu tidak ada pelajaran seperti ini. Dengan mempelajarinya, kita juga belajar untuk merawat tubuh kita sendiri. supaya kita bisa menikmati hari tua tanpa harus mati muda. Iya kan?

Atau Geografi. Yang mempelajari tentang batu-batuan, endapan, bentuk bumi, atmosfer. Ini juga penting. Tidak tahukah kalian betapa tuanya bumi saat ini? Bumi adalah suatu planet dalam galaksi bimasakti yang menunjang kehidupan. Dan jika ada ilustrasinya, bumi sekarang sedang dalam masa kritis. Dimana manusia itu sendiri yang menghancurkannya. Sama seperti sebuah badan yang memiliki kanker. Manusia adalah kanker itu sendiri. rusaknya lapisan ozon bukan karena badai matahari. tapi karena pembuangan udara dari AC dan beberapa lainnya. Bagaimana dengan kehidupan tanah sekarang? Atau air? Sebagian besar sudah tercemar karena ulah manusia sendiri. marilah sekarang KITA BUDAYAKAN GO GREEN! UNTUK HARI TUA YANG INDAH DENGAN ANAK CUCU KITA.

Dan beberapa pelajaran lain yang juga sama pentingnya. Jadi, banyak sekali yang kita dapatkan dari sekolah. Selain itu, sekolah memotivasi kita untuk mendapat nilai yang memuaskan agar dapat membanggakan orangtua. Benar kan?:) darimana lagi kita bisa membanggakan orangtua kalau tidak dari sekolah? Dikira Einstein jenius karena apa? karena dia bersekolah. Itulah yang memotivasinya untuk membuat penemuan-penemuan mutakhir yang sekarang juga dikembangkan oleh ahli-ahli lainnya.

Bukankah seperti Allah bersabda, “Ada 3 hal yang bisa membuatmu masuk surga. Yaitu; Anak yang selalu mendoakan orangtuanya, amal, dan ILMU YANG BERMANFAAT.”

Jadi, gals. Mulai sekarang, jangan ada lagi keinginan untuk berhenti sekolah. Atau pemikiran-pemikiran ‘unik’ tentang ‘kita tidak dapat apa-apa di sekolah’. Karena pemikiran seperti itu hanya akan menghabiskan waktumu. Pemikiran itu tidak lagi penting karena sekalipun kalian berusaha membuktikannya, kalian toh mendapatkan banyak hal dari sekolah.

Nah, ini hanya pendapat saya, Gals. Saya rasa mungkin banyak yang tidak setuju atau malah setuju bangggggeeeettt… everyone deserves to give opinions right?
Kalau saya bilang, sekolah itu tidak salah. Yang salah hanya Ujian Nasional. HAHA. Lain kali kita bicarakan Ujian Nasional yea, Gals. Saya pamit. Byee  ~~~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS