Try! (Part 5)

Rabu, 29 Mei 2013


LIMA

Shilla membanting tasnya di meja. Duduk, lalu membenamkan wajahnya diatas tasnya tadi. Shilla nggak peduli ini hari apa, jam berapa atau pelajaran siapa nanti. Dia hanya ingin nangis. Merutuki kesialannya.

Siapa lagi yang membuat Shilla seperti ini? Ya, pasti Mama. Sudah tiga hari ini Shilla selalu diikuti oleh dewa sial. Dia juga harus mati-matian menahan emosinya yang sudah di ubun-ubun. Mama selalu menelepon Alvin kalau ada waktu senggang. Entah itu nanya kabar, nanya jadwal kosong, nanya-nanya soal kepribadian Alvin, malah pernah menyuruh Alvin jemput Shilla.

Try! (Part 4)


EMPAT

Sudah seminggu ini Shilla mengenal Cakka. Pemuda itu semakin hari semakin menunjukkan perhatiannya pada Shilla. Sesekali pernah gadis itu nyuekin Cakka seharian, tapi cowok itu malah datang ke rumahnya dan menyanyikan sebuah lagu dari luar gerbang. Membuat Shilla akhirnya luluh.

Meskipun Shilla masih belum terlalu yakin dengan perasaannya. Jujur, ia masih ragu. Ia belum siap menjalin hubungan dengan siapa-siapa lagi sekarang. Ia masih selalu teringat akan Alvin, teringat akan apa yang sudah cowok itu perbuat kepadanya. Teringat kalau semua cowok itu sama aja, cuma bisa menghancurkan ketulusan.

Try! (Part 3)

Selasa, 28 Mei 2013


TIGA

Shilla senyum-senyum sendiri di kamarnya. Cakka benar-benar tipe cowok yang almost perfect! Benar-benar pria idaman! Sekali bertemu, Cakka langsung bisa mengakrabkan diri. Mereka seperti teman lama yang tidak pernah bertemu. Bahkan Cakka memperbolehkan Ify dan Sivia memainkan iPad yang ia bawa.

Cakka juga tadi memainkan blackberry Shilla walau sebentar, ternyata dia meng-invite pinnya sendiri dari ponsel Shilla. Sekarang Cakka dan Shilla masih setia bbman, meski jam dinding di kamarnya telah menunjukkan pukul 10 malam.

Try! (Part 2)


DUA

Shilla memang nggak pernah janji mau ikut nonton pertandingan basket besok. Bahkan sekarang Shilla sedang membuat popcorn dan mengambil beberapa cemilan lain untuknya nanti nonton bola. Papanya sih, katanya mau ikut nonton bola. Tapi Shilla tahu Papa nggak akan kuat membuka mata sampai jam 3 pagi. Kecuali untuk masalah pekerjaan.

Shilla sendiri mulai merutuki ke-addict-annya pada sepak bola. Gara-gara cowok itu, dia jadi suka banget sama bola. Dulu Shilla sih, memang udah suka. Tapi itu semata-mata karena pemainnya ganteng-ganteng. Apalagi Ozil, Adam Johnson, Chicharito, David Villa dan Kaka. Tapi sekarang, Shilla lebih menyukai teknik-teknik permainan itu. Gol gol cantik dari jarak dekat atau jarak jauh.

Try! (Part 1)


So, semua story yang di facebook gue pindah kesini yea guys. enjoy (:

***

SATU

So… Ashilla is back, huh?” terdengar dengusan tawa setelah Shilla mendengar pertanyaan yang lebih mirip pernyataan tersebut dari mulut sahabatnya, Ify.

“Yeah… gue kira dia nggak akan pernah bangkit.,” ucap Shilla sarkatis. Menertawai dirinya sendiri dalam hati.

3 bulan terakhir Shilla memang jadi pendiam, dan murung. Shilla jadi susah diajak jalan-jalan bersama Sivia dan Ify. Shilla juga hanya makan sekali sehari, yang normalnya Shilla bisa makan sampai 3 kali sehari plus makan makanan ringan. Bahkan Shilla jadi sering nangis diam-diam di kamar, yang paginya kedua mata Shilla membesar seperti bola pingpong.

Love In Life (Chapter 1)


Shilla meraba-raba etalase kaca di depannya dengan mata berbinar. Awalnya dia hanya ingin membeli sepatu Santa Barbara keluaran terbaru yang kemarin dia lihat. Tapi matanya ‘tak sengaja’ menatap jam tangan Swatch yang ternyata juga ‘menangkap’ hatinya.

Suara Pop-Rock milik istri Liam Hemsworth dan sudah melahirkan anak bernama Noah, a.k.a Miley Cyrus tersebut terdengar memekakkan dari headset yang dipakai Shilla. Membuat Shilla ikut juga mendendangkan lagu yang didengarkannya tanpa suara sambil sesekali ikut mengangguk-anggukkan kepala.

Gadis itu memang suka jalan-jalan sendirian di Mall. Mall mana saja yang penting mall. Dia suka menghambur-hamburkan uang kalau sedang bosan, sedang galau, sedang sedih, sedang senang. Biasanya dia membeli barang-barang tidak penting yang sepulangnya dari mall hanya teronggok begitu saja di ruang gantinya. Walau kadang kalau moodnya sedang baik, dia pakai juga barang-barang itu.
 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS