Try! (Part 1)

Selasa, 28 Mei 2013


So, semua story yang di facebook gue pindah kesini yea guys. enjoy (:

***

SATU

So… Ashilla is back, huh?” terdengar dengusan tawa setelah Shilla mendengar pertanyaan yang lebih mirip pernyataan tersebut dari mulut sahabatnya, Ify.

“Yeah… gue kira dia nggak akan pernah bangkit.,” ucap Shilla sarkatis. Menertawai dirinya sendiri dalam hati.

3 bulan terakhir Shilla memang jadi pendiam, dan murung. Shilla jadi susah diajak jalan-jalan bersama Sivia dan Ify. Shilla juga hanya makan sekali sehari, yang normalnya Shilla bisa makan sampai 3 kali sehari plus makan makanan ringan. Bahkan Shilla jadi sering nangis diam-diam di kamar, yang paginya kedua mata Shilla membesar seperti bola pingpong.

Bukan tanpa alasan, tentunya.

“Jadi, tu cowok brengsek nggak berani dateng setelah lo tau semuanya?” tanya Sivia setelah mereka duduk di kantin. Kebetulan sekarang memang sudah jam istirahat, dan belum banyak dari murid SMA Altavia yang keluar dari kelas. Shilla mendengus.

Like I said. Tu cowok emang bener-bener pengecut!” jawab Shilla lalu mengangkat tangannya, memanggil Bik Sum, pedagang gorengan. Shilla memang udah langganan dengan tukang gorengan yang satu itu. Sekalian dia juga mau nitip Milk Shake kesukaannya di warung sebelah Bik Sum.

“Ya, dan lo terlalu idiot. 3 bulan ini lo buang sia-sia cuma karena tu cowok. Lo harusnya tau, fisik sama air mata lo nggak pantes buat si brengsek itu.,” timpal Ify sembari mengaduk-aduk somay-nya. Shilla menghela napas.
Okay, okay. Stop talking about that jerk. Now, I’m back. Okay?” Ify dan Sivia mengangkat bahu acuh. Mereka tahu, kalau Shilla sudah sayang pada seseorang, dia nggak akan segan-segan memberikan seluruh cintanya pada orang tersebut. Itulah kenapa Shilla sering disakiti.

“Jadi, lo mau cari yang baru?” tanya Sivia setelah menelan sebuah bakso berukuran kecil. Shilla mengangkat bahu tanda tak tahu.

“Nggak tau. Mungkin gue rehat dulu kali, ya. Gue udah capek disakitin.”

“Pacaran itu yang biasa-biasa aja, Shill. Jangan terlalu pake hati.,” saran Sivia tanpa melihat sedikitpun pada Shilla. Cewek itu hanya menunduk lesu.

“Kalian emang sobat gue,”

***

Pulang sekolah Shilla dipaksa jalan bersama Ify dan Sivia. Dasar heboh, Shilla memaki dalam hati. Hanya karena Shilla sudah kembali ceria seperti dulu, keduanya ngajak karokean di Happy Puppy deket sekolah. Dan itu berarti Shilla harus menyiapkan tenaga ekstra karena kedua sohibnya ini beneran ‘gila’ kalo disuruh nyanyi.

Sampai disana, ternyata Happy Puppy lagi penuh-penuhnya. Shilla, Ify dan Sivia harus menunggu sembari makan cemilan. Dan walaupun Shilla memakan ¾ jatah yang mereka beli, toh Sivia dan Ify senang-senang aja. Mereka bahagia akhirnya Shilla balik menjadi yang dulu, sejak 3 bulan lalu Ify dan Sivia harus uring-uringan karena Shilla selalu pulang malem setelah berada di taman kompleks.

Ify dan Sivia juga nggak berniat menjelaskan atau mengungkit, bahkan menyebut nama yang sudah membuat Shilla menjadi seperti 3 bulan lalu. Cewek itu memang sensitif dan suka melankolis. Tapi Shilla memang terlalu peka. Kadang kepekaannya membawa ion positif, atau bahkan negatif. Seperti yang lalu-lalu.

Setelah giliran mereka dipanggil, Shilla, Ify dan Sivia langsung nyanyi keras-keras. Mengabaikan bahwa mungkin besok ada ulangan atau mereka harus bangun pagi demi menghindari kemacetan lalu lintas kota yang makin hari makin parah. Yang ada di benak mereka sekarang adalah; mereka ingin sejenak melupakan beban yang terus menerus menopang pada bahu mereka.

AND LIVE WHILE WE’RE YOUNG!!” teriak ketiganya kencang. Nggak peduli nadanya melenceng jauh dari yang seharusnya, toh, mereka bukan lagi konser. Dan nggak ada yang berani memarahi mereka.

Setelah puas berkaraoke selama 3 jam, Shilla mengajak Ify dan Sivia untuk makan di Hanamasa. Ify dan Sivia meng-iyakan karena tadi mereka juga yang menyeret Shilla untuk berkaraoke selama 3 jam berturut-turut.

Mereka duduk di meja paling pojok, tepatnya di sudut tembok. Setelah memesan, Shilla menelepon Mamanya dulu lalu beralih mengobrol dengan Ify dan Sivia.

“Lo ikut kan nonton pertandingan basket minggu nanti?” tanya Ify membuka percakapan. Shilla nggak pernah sedikipun tertarik dengan basket. Cuma Ify dan Sivia yang selama ini mengelu-elukan basket. Pemainnya ganteng, trus cool semua! Begitu komentar mereka kalo ditanya kenapa mereka suka basket.

No. Lo tau gue nggak suka basket.,” jawab Shilla acuh. Ia memainkan ponselnya tanpa menoleh sedetikpun pada Ify.

Oh c’mon, Shill. Refreshing lah dikit. Bening-bening lhooo. Nggak akan nyesel deh.,” timpal Sivia merujuk. Shilla memutar bola matanya bosan. Shilla memang nggak pernah ikut kalau diajak nonton pertandingan basket.

“Bener, Shill. Siapa tau lo bisa melupakan sakit hati lo. Iya kan, Vi?” Ify menoleh, meminta persetujuan Sivia. Shilla mendengus kesal. Keduanya emang paling kompak soal cowok bening.

“Nggak. Gue lebih baik nonton Barca vs Real Madrid daripada nonton basket,” tukas Shilla kesal. Kini gantian Ify dan Sivia yang memutar bola mata dengan kesal.

“Masih aja lo berhubungan ama yang berbau si brengsek. Gimana bisa lupa. Hapus aja tuh pikiran lo tentang bola, alihkan ke basket.,” kata Sivia geram. Bisa-bisanya Shilla masih menyukai apa yang disukai cowok brengsek itu. Tapi Shilla hanya mengangkat bahunya acuh. Sejak saat berpacaran dengan cowok itu, Shilla emang jadi suka bola. Dan sulit untuk dihilangkan atau dialihkan gitu aja.

“Nggak semudah itu, Vi…”

“Seenggaknya lo coba ikut kita dulu ke GOR Perjuangan hari minggu ini. Siapa tau hati lo tergerak,” ucap Ify sembari memakan pesanannya yang sudah datang. Shilla nggak bisa ngomong apa-apa lagi.

Shilla tahu Ify dan Sivia akan ke rumahnya pada hari minggu nanti dan menyeretnya kalau perlu. Padahal hari sabtunya ada SUPER BIG MATCH Barcelona vs Real Madrid yang benar-benar ditunggunya. Entahlah, Shilla hanya bisa pasrah dengan keadaan.

***

Sebagian mungkin udah pada tau cerita ini kan yea guys? I'll move here so u can enjoy it tanpa harus susah payah nyari nyari notenya oke:) follow me @Lysaafeb or add me on facebook : Lysa Keyness Hutcherson. Thank u

Next Part --> 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS